Senin, 09 Mei 2016

KANKER PROSTAT, Makanlah Tomat



PENELITIAN pada 20.000 pria Inggris berumur 50-69 tahun menunjukkan, makan tomat lebih dari 10 porsi tiap minggu mengurangi risiko kanker prostat hingga 18 persen. Tomat yang dimakan bisa dalam bentuk apa saja, seperti tomat segar, jus tomat, atau olahan berbahan tomat. Sementara itu, mengonsumsi 5 porsi buah dan sayur sehari bisa mengurangi risiko kanker prostat 24 persen lebih tinggi dibandingkan hanya 2,5 porsis sehari. “Tomat berperan penting dalam mencegah kanker prostat,” kata peneliti dari Sekolah Kedokteran Sosial dan Komunitas Universitas Bristol, Inggris, Vanessa Er (27 Agustus 2014). Manfaat tomat itu diperoleh karena tomat mengandung lycopene, antioksidan yang melindungi asam deoksiribonukleat (DNA) dan sel dari kerusakan. Zat gizi lain yang berperan dalam pencegahan kanker adalah selenium, yang ditemukan pada makanan berbahan tepung dan kalsium yang diperoleh dari produk susu dan keju. ***

(sumber info: Kompas/BBC; foto: publikbogor.id).

Minggu, 08 Mei 2016

Sayangi GINJAL Kita




GINJAL adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.


Ginjal, walaupun ukurannya kecil, namun memiliki kemampuan yang luar biasa. Organ ini bertugas utama untuk menyaring zat-zat yang telah tidak terpakai (zat buangan atau sampah/limbah) yang merupakan sisa metabolisme tubuh. Setiap harinya fungsi ginjal akan memproses sekitar 200 liter darah untuk menyaring atau menghasilkan sekitar 2 liter limbah dan ekstra cairan yang berlebih dalam bentuk URIN, yang mengalir ke Kandung Kemih melalui saluran yang dikenal sebagai Ureter. Urin akan disimpan di dalam kandung kemih ini sebelum dikeluarkan pada saat berkemih (Buang Air Kecil alias Kencing).

Makanan yang telah dicerna yang kemudian dibawa oleh darah yang ditujukan sebagai energi dan untuk perbaikan jaringan akan disaring dan molekul yang tidak terpakai seperti toksin (racun) akan dikeluarkan oleh ginjal. Jika fungsi ginjal terganggu maka kemampuan menyaring zat sisa ini dapat terganggu pula. Akibatnya, terjadilah “penumpukan limbah” dalam darah sehingga dapat menimbulkan berbagai manifestasi gangguan terhadap tubuh.

Ginjal memiliki struktur yang cukup unik, yaitu pembuluh darah dan unit penyaring. Proses penyaringan terjadi pada bagian kecil dalam ginjal, yang disebut dengan nefron. Setiap ginjal memiliki sekitar satu juta nefron. Pada nefron ini terdapat pembuluh darah kecil-kecil saling jalin-menjalin dengan saluran-saluran yang kecil, yaitu tubulus.

Selain membuang sampah-sampah yang sudah tidak terpakai lagi oleh tubuh, fungsi ginjal adalah menjadi “pabrik” penghasil tiga hormon penting, yaitu Eritropoietin (EPO), Renin, dan bentuk aktif Vitamin D (Kalsitriol). EPO merangsang tulang untuk memproduksi sel darah merah, Renin yang mengatur tekanan darah, dan Vitamin D (Kalsitriol) yang memiliki sifat aktif, yang membantu menjaga kebutuhan kalsium dalam tulang dan keseimbangan zat dalam tubuh.

Sekali lagi, fungsi ginjal sebagai organ tubuh sangatlah vital. Di antaranya adalah untuk menyaring darah, menghasilkan hormon, menjaga keseimbangan asam basa, dan sebagainya. Kerja organ yang berbentuk seperti kacang merah dan berukuran kira-kira 11x7x6 Cm ini dapat terganggu oleh berbagai hal yang akan memicu penyakit ginjal, mulai dari infeksi, batu ginjal hingga pada tidak berfungsinya ginjal atau yang umum kita sebut gagal ginjal. ***

Jumat, 06 Mei 2016

Kolesterol Penyebab Penyakit Jantung dan Stroke



Dampak negatif kolesterol jahat terhadap kesehatan seperti stroke dan serangan jantung, ternyata tidak diketahui sebelumnya. Kolesterol berbahaya itu langsung ‘menyerang’ organ vital manusia. Karena itu, seseorang yang memiliki kolesterol jahat atau low density lipoprotein (LDL) tinggi perlu mengetahui cara menyembuhkannya, dan meningkatkan kadar kolesterol baik atau high density lipoprotein (HDL).

Dokter Rizaldy T. Pinzon, pakar penyakit dalam, menuturkan seputar fenomena orang dengan kolesterol tinggi. Bahkan, satu di antara enam orang di dunia terkena stroke dan setiap enam detik ada kasus stroke yang terjadi. Sebagian besar, 80% disebabkan oleh trombotik dan sumbatan akibat kolesterol. “Laki-laki dan perempuan semua berpotensi. Tetapi, perempuan menopause jauh lebih rentan memiliki kolesterol LDL yang tinggi,” jelasnya dalam suatu seminar tentang “Kolesterol dan Resiko Penyakit Stroke dan Jantung”, beberapa waktu yang lalu.

Ada banyak faktor yang memengaruhi LDL tinggi. Di antaranya, merokok, diabetes, hipertensi, kegemukan sentral dan faktor genetic, bisa menimbulkan LDL tinggi. “Boleh gemuk, tetapi harus merata. Jangan buncit. LDL yang ditoleransi kurang dari 100 mg/dl atau paling tidak toleransinya 130 mg/dl. Kalau di atas itu, hati-hati,” dia mengingatkan.

Bila seseorang memiliki LDL tinggi dan HDL rendah, hal itu berisiko mengalami stroke atau serangan jantung. Serangan, lanjut dia, bisa langsung menyerang penyumbatan saluran darah pada otak yang menimbulkan stroke, atau pembuluh darah di jantung (serangan jantung), menyumbat pembuluh ginjal (gagal ginjal) atau menyerang pembuluh darah di mata yang berakibat pada kebutaan. “Ironisnya, 90% mereka yang terkena stroke, serangan jantung, gagal ginjal atau buta, tidak mengetahui gejalanya disebabkan oleh kolesterol (LDL) yang tinggi. Makanya, kolesterol jahat ini menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia,” ujar Pinzon.

Ada sejumlah faktor penyebab orang dengan LDL yang tinggi. Di mana 85% mereka makan sayur dan buah yang sedikit, 62% mengalami obesitas tidak total, 1-5% jarang bergerak, 30% akibat stress, dan 80% mereka saat diperiksa dokter mengaku baik-baik saja. Untuk menghindari hal itu, seseorang harus memiliki HDL yang lebih baik daripada LDL. “Lakukan diet sehat, olah raga teratur dan lakukan pola hidup yang konsisten. Hindari makan fast food, junk food, dan makan-makanan berlemak. Kalau LDL sudah menyumbat pembuluh darah maka risikonya adalah terkena stroke atau serangan jantung,” katanya.

Menurut Direktur RS Bethesda, dokter Poerwadi, Trigliserida merupakan jenis lemak yang lain yang juga melewati saluran darah. Kebanyakan jaringan lemak tubuh yang berasal dari lemak dalam makanan. “Tingginya kadar Trigliserida dalam tubuh merupakan faktor risiko tambahan terhadap serangan jantung. Tingginya HDL dalam darah dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung,” jelasnya.

Secara umum, baik Pinzon maupun Poerwadi menganjurkan agar secara berkala kita melakukan medical chek up secara berkala. Pasalnya, untuk memonitor perkembangan LDL general chek up perlu dilakukan. *** (sumber artikel: disadur dari Solopos.com; foto: obatpenyakitjantung.com).

Senin, 02 Mei 2016

Awas, 10 Makanan “Beracun“ dan “Berbahaya“



Foto: weighthacker.com

Foto: cantikinfo.net

MAKANAN MERUPAKAN SUMBER ENERGI bagi tubuh. Bisa dibayangkan jika kita tidak makan, atau hanya telat makan sebentar saja, pasti tubuh kita akan lemas dan otak kita tidak mampu berpikir dengan jernih. Tapi dengan syarat, makanan yang kita konsumsi juga harus sehat, yang benar-benar bisa memberikan manfaat untuk seluruh organ tubuh kita.

Sebuah kelompok studi mengatakan, sering mengonsumsi makanan-makanan berikut ini dapat membahayakan kesejahteraan kita, bahkan berisiko menyebabkan kematian. Dan, inilah 10 makanan beracun tersebut.

1. Gula
Gula sering dianggap sebagai musuh nomor satu. Gula adalah alasan utama penyebab diabetes dan obesitas. Gula juga ternyata buruk untuk organ hati, pankreas dan sistem pencernaan. Gula dapat mengganggu sistem saraf hingga 50 persen setiap kali kita mengonsumsinya. Tapi ingat, tidak semua gula berbahaya. Gula alami yang terdapat pada madu dan buah-buahan sangat bermanfaat untuk tubuh, jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.

2. Tepung
Tepung terlihat tidak berbahaya, tapi saat masuk ke dalam tubuh kita, pengaruh tepung sama saja dengan gula. Tepung dapat memberikan tekanan pada pankreas dan menyebabkan ketidakseimbangan tingkat insulin.

3. Susu
Apakah kita terkejut mengetahui hal ini? Ya, kita sering dianjurkan untuk mengonsumsi susu agar tulang kita kuat, tapi ahli gizi Patrick Holford mengatakan, seiring bertambahnya usia, kita kehilangan kemampuan untuk mencerna laktosa, komponen utama dalam susu. Itu sebabnya susu dapat menyebabkan intoleransi makanan, kembung, memberikan asam dalam tubuh dan menyebabkan penyakit inflamasi.

4. Makanan Cepat Saji (Fast Food)
Ini merupakan makanan yang disiapkan dalam waktu yang singkat, itulah sebabnya makanan ini sangat buruk untuk tubuh. Apalagi daging yang diproses yang mengandung natrium dan lemak jenuh.

5. Daging Olahan
American Institute for Cancer Research menemukan, mengonsumsi daging olahan terhubung dengan peningkatan risiko kanker usus besar. 

6. Donat
Donat dibuat dari bahan-bahan yang tidak sama sekali sehat, seperti gula putih, lemak trans dan tepung. Ini merupakan kombinasi yang sangat berbahaya, tidak hanya untuk bentuk tubuh tapi untuk kesehatan jantung kita juga. Selain itu, mengonsumsi gula dan lemak trans meningkatkan risiko diabetes dan penyakit jantung secara signifikan.

7. Keripik Kentang
Keripik kentang tinggi akan lemak dan garam, yang berarti mengandung natrium dalam jumlah besar. Natrium bertanggung jawab untuk peningkatan tekanan darah dan kadar kolesterol, yang menyebabkan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke. Cancer Science Magazine menerbitkan sebuah studi pada tahun 2005 dan mengungkapkan bahwa konsumsi makanan tinggi garam dapat menyebabkan kanker lambung.

8. Soda
Minuman ini tidak mengandung bahan-bahan yang bermanfaat untuk tubuh kita. Yang lebih buruk lagi, soda berlimpah akan bahan kimia dan gula, yang dapat mengurangi tingkat suplemen dalam organ tubuh kita. Cancer Epidemiology, Biomarkers and Prevention menerbitkan sebuah studi yang menunjukkan bahwa minum soda selama seminggu dapat menggandakan bahaya pertumbuhan pankreas.

9. Margarin
Margarin merupakan lemak yang diproses dan berisi lemak trans yang tidak bisa diproses oleh tubuh. Hal ini akan meningkatkan kolesterol dan menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah.

10. Sup Kaleng
Makanan kaleng berlimpah akan garam. Meskipun sup kaleng sering disebut-sebut sebagai makanan sehat, sebenarnya makanan ini mengandung hingga 890 miligram sodium. Ketika tubuh terlalu banyak dimasukkan natrium, hal ini akan memberi tekanan pada jantung dan meningkatkan tekanan darah yang berisiko menyebabkan serangan jantung. ***

Sumber: Dihimpun dari beberapa sumber, Mei 2016.