Jumat, 28 Agustus 2020

Penderita Diabetes Tak Boleh Konsumsi Buah Ini Terlalu Banyak

Anggur

BUAH-BUAHAN memang mengandung banyak nutrisi yang bermanfaat untuk tubuh kita. Namun, ada beberapa buah-buahan mungkin terlalu manis untuk penderita diabetes, yang memiliki kandungan gula yang tinggi, dan itu bisa meningkatkan kadar glukosa dalam darah penderita diabetes. Untuk itu, buah tersebut perlu dikonsumi dalam jumlah sedang dan tidak berlebihan. Maklum, karena sesungguhnya buah-buahan manis juga memiliki nilai gizi tinggi, vitamin, mineral, dan merupakan sumber karbohidrat, gula, dan serat yang baik.

Di antara buah-buahan yang harus dibatasi konsumsinya oleh penderita diabetes, adalah:

Anggur. Buah Anggur memiliki kadar karbohidrat yang tinggi, sehingga berkonsekuensi terhadap terjadinya glukosa dalam darah yang juga tinggi. Sebuah Anggur kecil saja mengandung satu gram karbohidrat. Namun, Anggur juga kaya antioksidan yang baik untuk memperbaiki kerusakan akibat radikal bebas. Anggur merah dianggap yang terbaik karena memiliki resveratrol, salah satu jenis antioksidan. Anggur pun finilai baik untuk kesehatan mata dan peningkatan daya ingat. Karenanya, bagi penderita diabetes, konsumsilah Anggur seperlunya saja.

Mangga

Mangga. Rata-rata Mangga mengandung sekitar 30 gram karbohidrat dan 26 gram gula. Untuk itu, bagi penderita diabetes, konsumsilah hanya setengah Mangga dan jangan makan Mangga yang terlalu matang. Manfaat Mangga adalah kaya antioksidan sehingga bermanfaat untuk melindungi tubuh kita dari radikal bebas yang bisa merusak sel-sel tubuh. Mangga juga mengandung Vitamin A, K, E, dan B, sehingga dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.

Nanas. Jumlah karbohidrat dan gula dalam Nanas juga cukup tinggi. Untuk itu, makanlah secukupnya. Tapi, Nanas punya manfaat, yaitu mengandung Vitamin C yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Nanas juga mengandung antioksidan seperti flavonoid dan asam fenolik yang bermanfaat untuk menangkal radikal bebas. Nanas pun dapat membantu mencegah kanker karena mengandung bromelain.

Ceri

Ceri. Sama seperti anggur, satu buah Ceri mengandung satu gram karbohidrat. Namun, buah Ceri mengandung nutrisi seperti protein, serat, vitamin C, mangan, dan kalium. Ceri bisa membantu mengatur tekanan darah dan meningkatkan fungsi saraf, serta membantu melindungi jantung.

Pisang. Termasuk buah yang tinggi karbohidrat. Satu buah pisang berukuran sedang, kadar karbohidratnya setara dengan karbohidrat dua buah lainnya. Makanya, bagi penderita diabetes, tidak perlu terlalu banyak mengonsumsi pisang.

Pir. Satu buah pir berukuran sedang dapat mengandung sekitar 17 gram gula, sehingga penderita diabetes tidak perlu terlalu banyak mengonsumsi buah Pir ini.

Semangka

Semangka. Satu potong buah semangka pun mengandung sekitar 17 gram gula, sehingga penderita diabetes tidak perlu mengonsumsinya terlalu banyak.

Buah Kering

Buah Kering. Buah-buahan yang dikeringkan menjadi lebih terkonsentrasi dalam gula, dan kandungan karbohidratnya tiga kali lebih banyak daripada buah segar. Bagi penderita diabetes, sebaiknya hindari mengonsumsi buah kering, dan memilih buah-buahan yang rendah kadar glukosanya, agar kadar gula dalam darah dapat terkontrol.

Catatan:

Setelah mengenali berbagai pantangan buah untuk penderita diabetes di atas, tentu kita akan lebih berhati-hati dalam mengonsumsinya. Ketika memilih makanan, perhatikan betul kandungan gula dan karbohidrat yang ada di dalamnya. Kita tidak sepenuhnya harus menghindari buah, sebab masih ada beberapa jenis buah yang baik untuk penderita diabetes. Di antara buah-buahan yang baik untuk penderita diabetes adalah Apel, Stroberi, Jeruk, Kiwi dan Jambu Biji. *** (YW, disarikan dari beberapa sumber)

Kamis, 20 Agustus 2020

Manfaat Minyak Zaitun untuk Kesehatan Tubuh Kita


SEPERTI KAMI KUTIP dari Redaksi DokterSehat (15 Mei 2020), ada beberapa manfaat Minyak Zaitun untuk kesehatan yang sudah terbukti. Minyak Zaitun adalah minyak yang terbuat dari lemak buah zaitun. Termasuk minyak yang kaya asam lemak tak jenuh tunggal. Banyak digunakan di negara-negara Mediterania karena pohon zaitun (Olea europaea) banyak tumbuh di kawasan tersebut.

Minyak zaitun merupakan minyak multifungsi yang bisa digunakan sebagai bahan pangan dan nonpangan. Sebagai bahan pangan sering digunakan untuk memasak dan dressing salad. Juga sebagai obat dengan mengonsumsinya sebanyak satu gelas kecil. Sebagai bahan nonpangan, Minyak Zaitun digunakan dalam kosmetik, minyak pijat, bahan bakar lampu tradisional, dan peralatan kebersihan seperti sabun.

Manfaat Minyak Zaitun untuk Kesehatan:

Mengontrol Kolesterol. Minyak Zaitun dapat menurunkan kadar LDL atau kolesterol jahatdan meningkatkan HDL atau kolesterol baikdalam tubuh.

Menjaga Kesehatan Jantung. Minyak Zaitun bisa menjaga kesehatan jantung dan juga mencegah penyakit jantung.

Mencegah Stroke. Kandungan asam lemak tak jenuh tunggal dalam Minyak Zaitun bisa menurunkan risiko stroke.

Mengurangi Risiko Penyakit Diabetes (Tipe 2). Minyak Zaitun pun bermanfaat untuk menjaga kadar gula darah dan sensitivitas kadar insulin. Cocok untuk penderita penyakit Diabetes Melitus (Tipe 2).


Mencegah Alzheimer. Minyak Zaitun berkhasiat pula untuk menghilangkan plak-plak yang ada di sel otak sebagai penyebab penyakit Alzheimer (pikun).

Mengatasi Rheumatoid Arthritis. Penyakit rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun yang memiliki gejala umum berupa nyeri sendi. Pemberian Minyak Zaitun melalui oral bisa mengurangi stres oksidatif pada penderita rheumatoid arthritis.

Mengatasi Sembelit. Sembelit dapat memicu masalah lainnya seperti wasir. Minyak Zaitun dapat melancarkan pencernaan dengan cara merangsang saluran pencernaan dan membuat makanan bergerak dengan lancar melalui usus besar. Kandungan nutrisi seperti vitamin E dan K, zat besi, omega-3, dan antioksidan dalam Minyak Zaitun juga turut membantu memelihara saluran pencernaan.

Menjaga Kesehatan Tulang. Minyak Zaitun juga termasuk ke dalam bahan alami yang mampu membantu menjaga kesehatan tulang. Minyak Zaitun memiliki tingkat osteocalcin yang tinggi. Osteocalcin merupakan protein yang dikeluarkan oleh sel pembentuk tulang. Tingginya tingkat osteocalcin menjadi salah satu penanda tulang yang kuat.

Mengatasi Batu Ginjal. Konsumsi air putih yang banyak dapat membantu mengeluarkan batu ginjal, sedangkan Minyak Zaitun berkontribusi dalam meringankan rasa sakit ketika batu ginjal dikeluarkan.

Sebagai Antibakteri. Kandungan Minyak Zaitun berupa senyawa fenolik memiliki aktivitas antibakteri yang tinggi. Ini dapat menghambat atau bahkan membunuh bakteri berbahaya.

Sebagai Antioksidan. Minyak zaitun memiliki kandungan antioksidan dalam jumlah tinggi. Ini bisa membantu menurunkan risiko berbagai penyakit serius. Tubuh membutuhkan asupan antioksidan untuk menangkal radikal bebas guna melawan sel-sel kanker dan mengatasi efek polusi bagi tubuh. Antioksidan juga bermanfaat untuk mencegah kolesterol teroksidasi di dalam darah.

Sebagai Antiinflamasi. Minyak Zaitun pun memiliki sifat antiinflamasi atau antiperadangan. Peradangan kronis dianggap sebagai salah satu penyebab penyakit kanker, jantung, sindrom metabolik, diabetes tipe 2, Alzheimer, radang sendi, atau bahkan obesitas.

Sebagai Antikanker. Kandungan antioksidan yang tinggi dalam Minyak Zaitun dipercaya dapat mencegah kerusakan oksidatif akibat radikal bebas, yang merupakan pemicu utama kanker.


Melembabkan Kulit. Kandungan minyak zaitun seperti vitamin E dan antioksidan yang tinggi dapat membantu menutrisi kulit dan menjaga kelembapannya.

Mengatasi Tumit Pecah-Pecah. Tumit yang pecah-pecah tentu sangat mengganggu penampilan, bahkan menimbulkan rasa sakit apabila terus dibiarkan. Minyak Zaitun dapat melembapkan tidak hanya yang kita rasakan di wajah saja, tapi dapat juga untuk mengatasi kondisi tumit kering ini.

Mencegah Penunaan. Antioksidan yang terdapat dalam Minyak Zaitun dapat membantu melawan radikal bebas yang dapat menjadi penyebab penuaan dini. Menjaga kulit agar tetap lembap juga merupakan salah satu langkah mencegah penuaan. *** (YW).