Kamis, 13 Januari 2022

Hipertensi (1): Pengertian dan Pemahaman

SEKADAR REFRESH. Ada seorang sahabat bertanya, apa sejatinya Hipertensi itu? Untuk itu, di sini coba kami kembali berkilas balik perihal pengertian Hipertensi. Bahwa dalam istilah medisnya adalah “penyakit tekanan darah tinggi”, yang dapat mengakibatkan berbagai komplikasi kesehatan yang membahayakan, serta meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, dan bahkan kematian.

Tekanan darah merupakan kekuatan yang diberikan oleh sirkulasi darah terhadap dinding arteri tubuh, yaitu pembuluh darah utama dalam tubuh. Ini bergantung pada resistensi pembuluh darah dan kinerja jantung. Semakin banyak darah yang dipompa oleh jantung dan semakin sempit pembuluh darah arteri, maka tekanan darah akan semakin tinggi.

Hipertensi dapat diketahui dengan memerika tekanan darah. Bagi orang dewasa, sangat dianjurkan rutin melakukan pemeriksaan darah. Hasil pemeriksaan tekanan darah dituliskan dalam dua angka: Sistolik dan Diastolik. Angka pertama (Sistolik) adalah tekanan dalam pembuluh darah ketika jantung berkontraksi atau berdetak. Sedangkan angka kedua (Diastolik) adalah tekanan dalam pembuluh darah ketika jantung “beristirahat” di antara detaknya.

Seperti Info AYO HIDUP SEHAT sebelumnya, bahwa kondisi normal biasa ditunjukkan dengan angka Sistolik 120 mmHg dan Diastolik 80 mmHg. Seseorang bisa dikatakan mengalami Hipertensi apabila posisi Sistolik berada pada angka lebih besar dari 140 mmHg, dan Diastolik lebih besar dari 90 mmHg.

Di antara komplikasi akibat Hipertensi.

Faktor Risiko Hipertensi.
Seiring bertambahnya usia, kita memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami Hipertensi. Di antara faktor yang bisa meningkatkan risiko Hipertensi adalah: Usia di atas 65 tahun, Konsumsi makanan tinggi garam berlebihan, Kelebihan berat badan atau obesitas, Ada riwayat keluarga dengan kondisi medis yang sama, Kurang asupan buah dan sayuran, Jarang berolahraga, Terlalu banyak mengonsumsi makanan-minuman yang mengandung kafein, dan Mengonsumsi minuman beralkohol.

Risiko hipertensi dapat dicegah dengan mengubah pola hidup dan pola makan menjadi lebih sehat. Penuhi asupan gizi tubuh seimbang, asupan cairan harian tubuh, dan berolahraga secara teratur. *** (by YW).

Kamis, 09 Desember 2021

Efek Buruk HIPERTENSI bagi Kesehatan Kita

Tekanan darah dalam kondisi "normal": 120/80 mmHg.

HIPERTENSI adalah istilah medis dari penyakit tekanan darah tinggi. Kondisi ini dapat mengakibatkan berbagai komplikasi kesehatan, di antaranya adalah meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, dan bahkan kematian.

Tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg. Lalu, praHipertensi adalah 120-139 mmHg / 80-89 mmHg. Kemudian, jika pemeriksaan secara berturut-turut dalam beberapa hari tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik lebih besar dari 90 mmHg, orang tersebut menderita Hipertensi. Hipertensi Tahap 1: 140-159/90-99 mmHg. Hipertensi Tahap 2: Sistolik di atas 159 dan diastolik 100 mmHg atau lebih.

Beberapa efek buruk Hipertensi (sumber: Kemenkes RI).

Kami kutip dari situs informasi-komunikasi Kementerian Kesehatan RI, bahwa jika tidak terkontrol, hipertensi dapat menyebabkan terjadinya komplikasi seperti penyakit jantung koroner dan stroke, gagal jantung, gagal ginjal, penyakit vaskular perifer dan kerusakan pembuluh darah retina yang mengakibatkan gangguan penglihatan. Semakin tinggi tekanan darah, semakin tinggi risiko kerusakan pada jantung dan pembuluh darah pada organ besar seperti otak dan ginjal.

Beberapa gejala terkena Hipertensi (sumber: Kemenkes RI).

Tidak semua penderita Hipertensi mengenali atau merasakan keluhan maupun gejala, sehingga Hipertensi sering dijuluki sebagai pembunuh diam-diam (silent killer). Biasanya, keluhan-keluhan pada penderita Hipertensi antara lain adalah: Sakit kepala, gelisah, jantung berdebar-debar, pusing, penglihatan kabur, rasa sakit di dada, mudah lelah, dan lainnya. Jadi, bila kita sering merasakan beberapa gejala di atas, segeralah periksa ke dokter. Pengobatan Hipertensi termasuk merupakan pengobatan yang terus-menerus dalam waktu relative lama.*** (YW).

Pencegahan dan pengendalian Hipertensi (sumber: Kemenkes RI).

Sabtu, 18 September 2021

Pankreas, Diabetes dan Asupan Alami (Herbal)

Pankreas adalah bagian penting dari sistem pencernakan kita

SEKALI LAGI, SOAL PANKREAS. Salah satu organ dalam sistem pencernakan kita. Secara umum, fungsi Pankreas adalah memproduksi Hormon dan Enzim. Pankreas mengeluarkan hormon Insulin dan Glukagon. Kedua hormon ini berperan penting dalam mengatur kadar glukosa atau gula di dalam darah.

Hormon Insulin berperan mengikat glukosa dari darah (dari makanan yang kita makan) dan dibawa ke berbagai jaringan dalam tubuh, agar dapat digunakan sebagai energi. Hormon Insulin juga membantu organ Hati (Liver) menyerap glukosa dan menyimpannya menjadi glikogen (cadangan energi). Ketika glukosa dalam darah terlalu rendah, hormon Glukagon siap memecah kembali glikogen di dalam hati menjadi glukosa sebagai energi tubuh.

Bagaimana jika fungsi Pankreas terganggu? Tentu akan menyebabkan beberapa penyakit serius, antara lain: Diabetes dan Kanker Pankreas.

Adakah asupan alami atau herbal yang bisa membantu memperbaiki kinerja Pankreas? Ada. Di antaranya sebagai berikut: Bawang Putih, Bayam (Sayuran Hijau), Brokoli, Kubis, Jamur, Cherry, Ubi Jalar, Anggur, Teh Hijau, Ginseng, Cengkeh, Minyak Kelapa, Kunyit, Tempe (Makanan Fermentasi), dan Akar Dandelion.

Bawang Putih

Bawang Putih. Selain Bawang Putih juga ada bawang merah, bawang bombay, dan lainnya. Mengandung sulfuir, arginine, selenium, dan flavonoid yang bisa mencegah kanker pankreas.


Bayam.  Journal of the National Cancer Institute menunjukkan bahwa mengonsumsi bayam dan sayuran (hijau) lainnya sangat baik untuk mencegah kanker pankreas.


Cherry. Adalah sumber antioksidan alami yang baik untuk mencegah kanker pankreas. Pilih Cherry yang organik dan tidak terkena pestisida.


Jamur


Jamur. Sumber yang baik untuk serat, selenium, potasium, dan vitamin D2 serta mengandung kalori. Bisa mencegah pertumbuhan sel pankreas.


Brokoli. Mengandung flavonoid yang disebut apigenin, baik untuk melindungi jaringan pankreas. Baik untuk dikonsumsi mentah ataupun kukus ringan saja.


Ubi jalar. Bisa melindungi pankreas dan membantu pelepasan gula secara berkala dalam tubuh. Ubi jalar juga bisa melindungi sistem pencernaan.


Anggur


Anggur Merah. Mengandung resveratol yang merupakan antioksidan sangat kuat. Resveratol mencegah kerusakan pembuluh darah dan peradangan. Antioksidan ini juga bisa mematikan sel kanker pankreas.*** (YW, dari beberapa sumber).

Senin, 26 Juli 2021

Diabetes: Pankreas dan Insulin

Organ Pankreas dalam tubuh kita

PANKREAS adalah salah satu organ dalam sistem pencernakan manusia. Secara umum, fungsi Pankreas adalah memproduksi Hormon dan Enzim. Pankreas mengeluarkan hormon Insulin dan Glukagon. Kedua hormon ini berperan penting dalam mengatur kadar glukosa atau gula di dalam darah.


Hormon Insulin berperan untuk mengikat glukosa dari darah (dari makanan yang kita makan) dan dibawa ke berbagai jaringan dalam tubuh, agar dapat digunakan sebagai energi. Hormon Insulin juga membantu organ Hati (Liver) guna menyerap glukosa dan menyimpannya menjadi glukogen (cadangan energi). Ketika glukosa dalam darah terlalu rendah, hormon Glukagon siap memecah kembali glukagen di dalam hati menjadi glukosa sebagai energi tubuh.

Apa yang terjadi jika fungsi Pankreas terganggu atau bahkan rusak? Jelaslah bahwa hal itu akan menyebabkan beberapa penyakit serius. Antara lain: Diabetes dan Kanker Pankreas.

Bagaimana cara menangani gangguan Pankreas? Bila masih dalam taraf “gangguan”, kita bisa mengatur pola makan kita dengan prinsip gizi seimbang, kemudian diiringi dengan olahraga teratur dan menjaga berat badan ideal. Namun, jika sudah rusak, maka harus dilakukan beberapa cara pengobatan. Misalnya dengan cara penyuntikan insulin, pemberian enzim, atau transplantasi Pankreas.

Sayur-mayur hijau

Adakah herbal yang bisa membantu memperbaiki kinerja Pankreas? Ada. Antara lain adalah asupan Blueberry, Tempe (Makanan Fermentasi), Jamur Reishi, Bawang Putih, Biji Anggur, Akar Dandelion, Teh Hijau, Ginseng, Cengkeh, Sayuran Hijau (Bayam), Sayuran Jingga, Kubis, Minyak Kelapa, Kunyit, dan Ubi.

Teh hijau

Bagaimana dengan penderita Diabetes? Tentunya, selain berusaha menurunkan kadar gula darah, penderita Diabetes juga harus berupaya memperbaiki resitensi Insulin yang bisa dimulai dengan (misalnya) mengecilkan lingkar perut dengan menambah massa otot, dan mengurangi masa lemak di perut. Atur pola makan dan melakukan olahraga sesuai sasaran. *** (YW, dari beberapa sumber).



Jumat, 11 Juni 2021

Beberapa Asupan Herbal untuk Diabetes

Bawang Putih.

ADA BANYAK TANAMAN yang dipercaya dapat membantu mengontrol kadar gula darah di dalam tubuh. Meskipun penelitian untuk membuktikan khasiatnya juga masih terus dilakukan. Di antara ragam tanaman yang berpotensi dijadikan “obat herbal” diabetes itu adalah:

BAWANG PUTIH. Ekstrak Bawang Putih mengandung ethanol, berpotensi menjadi obat herbal diabetes. Bawang Putih juga memiliki efek penyembuh lainnya, karena memiliki sifat antibakteri, dan juga dipercaya dapat menurunkan tekanan darah maupun kadar kolesterol.

KAYU MANIS. Mengonsumsi Kayu Manis secara teratur dalam jumlah tertentu, dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan kolesterol. Kayu Manis juga dinilai berpotensi mengurangi faktor risiko yang berhubungan dengan diabetes dan penyakit jantung.

PARE. Selain bisa diolah sebagai santapan, sayur Pare juga dapat dinikmati sebagai jus maupun suplemen dan dikonsumsi sebagai obat herbal untuk diabetes. Pare berpotensi meringankan gejala yang muncul akibat diabetes.

Pare.

JAHE. Salah satu manfaat Jahe adalah sebagai obat herbal diabetes. Jahe berpotensi mengatasi resistensi insulin yang sering dialami oleh pengidap diabetes. Jahe dapat membantu menurunkan kadar gula darah, tanpa menurunkan kadar insulin dalam darah.

KETUMBAR. Ekstrak biji ketumbar terbukti memiliki komponen yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan berperan dalam pengolahan insulin.

LIDAH BUAYA. Lidah Buaya membantu memperbaiki sel-sel pada organ pankreas yang bertugas memproduksi insulin. Menjadikan produksi hormon insulin kembali normal, sangat penting untuk menjaga kadar gula di dalam darah. Ini bisa didapat dari kandungan antioksidan dalam Lidah Buaya.

Lidah Buaya.

GINSENG. Ginseng dipercaya dapat menurunkan gula darah. Penelitian seputar manfaat signifikan ginseng untuk diabetes juga terus dilakukan lebih jauh.

DAUN SALAM. Daun Salam atau Bay leaf  merupakan salah satu obat herbal diabetes yang terbilang efektif. Daun Salam menghasilkan minyak atsiri yang dapat menurunkan kadar glukosa dalam tubuh. Daun Salam mengandung polifenol yang bermanfaat bagi tubuh sebagai antioksidan.

SAMBILOTO. Sambiloto atau Green chiretta merupakan tumbuhan yang memiliki zat aktif Andrografolida. Ini baik untuk kesehatan, termasuk untuk “obat herbal” diabetes, dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah.

BROKOLI. Brokoli mengandung sulphorapane yang berguna untuk menurunkan kadar gula di dalam darah. Senyawa itu dikenal sebagai kandungan obat herbal diabetes yang ampuh, bahkan sulphorapane dapat menggantikan obat metformin yang biasa dikonsumsi oleh kalangan penyandang penyakit diabetes.

LABU. Labu dikemas dengan serat dan antioksidan sehingga sangat baik untuk pengaturan gula darah. Labu juga kaya karbohidrat polisakarida yang berpotensi sebagai pengatur gula darah.

KACANG-KACANGAN. Kacang bisa menjadi cara efektif untuk membantu mengatur kadar gula darah. Mengonsumsi kacang dan almond sepanjang hari sebagai bagian dari diet rendah karbohidrat dapat mengurangi kadar gula darah puasa dan setelah makan.

Pepaya.

PEPAYA. Daun dan biji Pepaya dapat menurunkan kadar gula darah, lemak di tubuh, dan mempercepat penyembuhan luka.

BUAH BERI. Buah Beri sarat dengan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan, sehingga buah ini adalah pilihan yang sangat baik bagi orang-orang dengan masalah pengelolaan gula darah.

ALPUKAT. Buah Alpukat dapat menawarkan manfaat yang luar biasa sebagai buah penurun gula darah. Alpukat kaya lemak sehat, serat, vitamin dan mineral, sehingga dapat mengontrol atau bahkan menurunkan kadar gula darah.

JERUK. Meskipun banyak buah Jeruk manis, penelitian menunjukkan bahwa Jeruk dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Jeruk dianggap buah glikemik rendah.

APEL. Apel mengandung serat larut dan senyawa tumbuhan, termasuk quercetin, asam klorogenat, dan asam galat, yang semuanya dapat membantu mengurangi gula darah dan melindungi diri dari diabetes.

KULIT MANGGIS. Kulit Manggis memiliki kandungan xanthone yang bermanfaat menurunkan resistensi tubuh terhadap gula darah. Dan, kulit Manggis juga populer dengan predikat obat herbal anti kanker.

Beras/Nasi Merah.

BERAS MERAH. Beras merah dapat dijadikan “obat herbal” diabetes yang ampuh. Karena, kandungan karbohidratnya kompleks. Tingginya serat alami beras merah juga baik terhadap pencernaan dan kesehatan tubuh. Beras merah pun memiliki kandungan indeks glikemik sedang.


OAT/BEKATUL. Oat atau Bekatul adalah menu makanan yang dapat membantu mengontrol kadar gula darah karena dua makanan ini mengandung serat larut yang tinggi, yang telah terbukti memiliki khasiat pengurang gula darah.


TELUR. Telur adalah makanan yang sangat bergizi karena menyediakan banyak nutrisi, mulai dari protein, lemak sehat, vitamin, mineral, dan antioksidan. Sejumlah penelitian telah mengaitkan konsumsi Telur dengan kontrol gula darah yang lebih baik. ***