Sabtu, 15 April 2017

Resep Manusia Tertua Dunia asal Indonesia (Sragen, Jawa Tengah)




SRAGEN, AWAL 2017. Kulit wajahnya sudah keriput. Tingginya sekitar 160 sentimeter. Gerakannya sudah lamban. Penglihatannya sudah kabur. Jarak pandangnya hanya sekitar satu meter. Tapi dia bisa merasakan keberadaan orang-orang di sekitarnya. Itulah Sodimedjo atau biasa dipanggil Mbah Gotho yang usianya konon sudah lebih 146 tahun.

Dalam usianya yang sudah sangat sepuh itu, dia masih bisa menikmati es krim, es teh dan rokok filter yang diisapnya setiap hari. Ingatannya masih cukup kuat ketika bercerita tentang peristiwa masa lalu. Misalnya soal keberadaan Pabrik Gula Gondang Winangoen di pinggiran barat kota Klaten, Jawa Tengah, yang semula bernama Suikerfabriek Gondang Winangoen semasa penjajahan Belanda. “Ya, saya lahir tak jauh dari pabrik itu. Dulu saya suka main di pabrik itu,” ujar Mbah Gotho.

Cara bertuturnya masih runut, meski sesekali bicaranya tak tentu arah, kerap berganti-ganti topik pembicaraan. Ketika ditanya tentang keluarganya, dia tak banyak mengingatnya dengan pasti. "Istriku banyak, ada anak Wedana Gondang, ada juga anaknya Demang. Dulu belum cerai saja saya sudah punya isteri lagi. Tapi isteriku sudah meninggal semua, anakku empat, semua juga sudah meninggal. Yang masih hidup hanya saya,” lanjutnya.

Sepeninggal anaknya tahun 1993, cucu dari isterinya yang keempat, Suryanto, yang merawatnya. Kini, Mbah Gotho tinggal bersama pasangan Suryanto dan Suwarni di Dusun Segeran, Desa Cemeng, Sragen, Jawa Tengah. Menurut Suryanto, Mbah Gotho dikenal sebagai sosok yang rajin bekerja dan penyabar. “Dari dulu sehat, tidak bisa diam di rumah. Mencangkul, mencari rumput. Beliau punya kebiasaan bangun pagi dan tidak pernah menggunakan alas kaki. Keluhannya hanya meriang dan dikerokin saja pasti sembuh.”



Sebuah hukum alam. Semakin hari, kondisi fisik Mbah Gotho terus menurun, sehingga aktivitasnya kini terbatas. Dia hanya duduk-duduk di teras dan ketika merasa lelah kembali ke tempat tidur. “Jalan harus dibantu, makan disuapi, dan dimandikan sehari dua kali. Itu wajar karena usianya yang sudah sepuh,”  tambah Suryanto.

Benarkah usia Mbah Gotoho setua itu? Dia memang tak memiliki akta kelahiran sehingga tahun dia dilahirkan hanya berdasarkan pengakuannya. Satu penanda dari penghitungannya adalah keberadaan Pabrik Gula Gondang Winangoen. Menurut dia, "Pabrik Gondang ada, saya sudah lahir." Sekadar informasi, Pabrik Gula Gondang Winangoen berdiri tahun 1880 oleh NV Klatensche Cultuur Maatschappijpabrik.



Menurut pengakuan Mbah Gotho yang kemudian dicatat pada Kartu Tanda Penduduk (KTP)-nya, dia lahir di Klaten, tanggal 31 Desember 1870. Mbah Gotho merupakan anak kedua dari 11 bersaudara, putera dari pasangan Setrodikromo dan Saliyem. Artinya, jika pengakuan Mbah Gotho benar, kini usianya sudah 146 tahun lebih, melampaui rekor manusia tertua dari Perancis, yaitu nenek Jeanne Calment, yang tercatat 122 tahun. Sejauh ini, rekor manusia tertua adalah James Olofintuyi asal Nigeria yang mengaku berusia 171 tahun, dan Dhaqabo Ebba dari Ethiopia yang mengaku berusia 163 tahun.

Ketika ditanya resep umur panjangnya, dia jawab sangat sederhana. “Kuncinya hanya sabar," ujar Mbah Gotho. ***

Sumber informasi: Diolah dari beberapa sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar