Sayur mayur yang dikategorikan baik
bagi penderita diabetes adalah kelompok sayur–sayuran rendah gula yang memiliki
cita rasa menyengat lidah dengan sempurna. Di antaranya adalah cita rasa PAHIT.
Sayur mayur yang pahit memiliki kandungan fosfor, kalium, antioksidan, mineral,
dan rendah lemak serta protein. Itu baik untuk kesehatan ginjal.
Ginjal yang sakit tidak mampu
menyaring darah dengan sempurna. Itulah alasan mengapa cuci darah dianjurkan
bagi seseorang yang mengalami gangguan ginjal. Ginjal yang seharusnya menyring
darah kotor, dan setelah darah dibersihkan oleh ginjal, maka darah akan
dialirkan menuju bagian–bagian tubuh lainnya, agar semua ikut merasakan darah
segar. Namun, bagi penderita diabetes, kegiatan tersebut sulit dilakukan karena
program kerja ginjal yang terganggu aktivitasnya.
Berikut ini adalah di antara sayur
mayur yang cocok untuk penderita diabetes:
PARE-PAREAN. Pare–parean rasanya pahit tapi ada hikmah di balik
rasa pahit itu bagi seseorang yang menderita diabetes. Rasa pahit yang dirasakan
saat mengonsumsi pare tidak akan pahit jika kita yang makan memikirkan khasiat
yang diperoleh dari sebuah pare. Kandungan zat herbal dalam pare cocok bagi
anda penderita diabetes.
BAYAM. Bayam
mengandung zat besi yang banyak. Seikat bayam mengandung kurang lebih 0,25 zat
besi. Zat besi ini sangat baik untuk
proses metabolisme organ–organ inti dari tubuh kita.
WORTEL. Wortel mengandung zat yang baik seperti betakaroten
yang baik untuk kesehatan. Tapi, bagi penderita diabetes, alangkah lebih baik
jika mengonsumsi wortel mentah daripada wortel yang telah dimasak.
KELOMPOK TERONG. Terong dapat disajikan
sebagai menu sayur-mayur utama ataupun sekedar menjadi pelengkap lauk-pauk
kita. Tapi yang jelas dari terong tidak mengandung kalori tinggi sehingga baik
untuk dikonsumsi penderita diabetes.
CABAI. Cabai tidak memiliki kalori dan glukosa tinggi
sehingga aman dikonsumsi. Malah sayur cabai dapat menjaga kadar gula agar
senantiasa stabil.
Lima
sayuran di atas adalah di antara sayur-mayur yang cocok untuk penderita
diabetes sehingga aman untuk dikonsumsi, dan semoga saja tips-tips yang sudah tersaji
di atas bisa bermanfaat. *** (Sumber:
Kompilasi dari beberapa sumber, 2016).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar