KEBANYAKAN
PENYAKIT GINJAL menyerang Nefron (Nephrons), sehingga kapasitas menyaringnya menjadi mengecil atau
bahkan hilang. Kerusakan pada nefron ini dapat terjadi dengan cepat, yang
merupakan hasil dari luka atau racun. Tetapi kebanyakan
penyakit ginjal merusak nefron secara perlahan dan tidak terdeteksi.
penyakit ginjal merusak nefron secara perlahan dan tidak terdeteksi.
Dua penyebab umum penyakit ginjal
adalah Diabetes dan Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi). Faktor genetik juga
sangat berpengaruh. Jika keluarga kita memiliki riwayat kerusakan ginjal,
maka kita juga sangat mungkin terkena GAGAL GINJAL.
1.
Diabetic Nephropathy
Diabetes adalah penyakit di mana tubuh
tidak dapat memproses gula sebagaimana harusnya. Jika kadar gula (yang
tinggi) tetap berada dalam darah dan tidak diproses, dapat menjadi racun bagi
tubuh. Kerusakan pada Nefron dari gula yang tidak diproses ini dinamakan
Diabetic Nephropathy.
Seperti kita ketahui, tugas ginjal
adalah membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolic sisa metabolism tubuh.
Untuk melaksanakan fungsi itu, ginjal dilengkapi dengan kumparan pembuluh darah
halus yang disebut glomerulus, serupa dengan filter kecil. Jika ginjal tidak
bisa berfungsi baik, zat-zat sisa tadi tidak dapat dikeluarkan dengan sempurna.
Hasilnya, zat-zat sisa akan menumpuk dan meracuni tubuh.
Penelitian dari The University of Washington
menunjukkan, menderita penyakit ginjal berarti meningkatkan risiko kematian
pasien diabetes (diabetes). Penyakit ginjal ditemukan pada 42,3 persen pasien
diabetes. Mencegah terjadinya gagal ginjal disebut sebagai kunci panjang usia
pengidap diabetes.
2. Hipertensi
(Tekanan Darah Tinggi)
Tekanan darah tinggi dapat merusak
pembuluh darah kecil dalam ginjal. Pembuluh darah yang rusak ini tidak dapat
menyaring racun dari darah sebagaimana mestinya.
3. Penyakit
Ginjal Turunan dan Congenital
Ada beberapa penyakit ginjal turunan
seperti Polycystic kidney disease
(PKD), yang merupakan kelainan genetika yang membuat cysts berkembang dalam ginjal. PKD cysts perlahan-lahan menggantikan massa ginjal yang akhirnya
mengurangi fungsi ginjal hingga tidak berfungsi.
4. Penyebab
lainnya
·
Racun: Beberapa obat-obatan Over-the-counter dapat menjadi racun
bagi ginjal apabila dikonsumsi dalam waktu yang lama. Produk yang
mengabungkan aspirin, acetaminophen dan beberapa obat lainnya seperti ibuprofen
ditemukan berbahaya bagi ginjal.
·
Trauma: Contoh pukulan langsung yang
merusak ginjal
·
Penyebab lainnya: Nefritis (radang
ginjal), gangguan anatomi ginjal, dan pengerasan pembuluh darah. Penyebab
lainnya adalah gangguan metabolism yang mengganggu kerja organ, masalah
prostat, dan obat-obatan tertentu.
Bagaimana Ginjal Bisa Rusak?
Banyak faktor yang mempengaruhi
kecepatan ginjal menjadi rusak dan tidak sepenuhnya bias diketahui. Para
ilmuwan masih mempelajari bagimana protein dan kadar kolesterol dalam darah
mempengaruhi kinerja ginjal.
Apa Maksud dari Penyakit
Ginjal Ini?
Acute Renal Failure (ARF)
Adalah berhentinya fungsi ginjal secara
tiba-tiba. Contoh, kehilangan darah tiba-tiba, kecelakaan yang melukai ginjal,
mengkonsumsi racun yang merusak ginjal, dan lain sebagainya. ARF ini dapat
menjadi permanen namun jika ginjal kita tidak terluka fatal, maka hal ini dapat
disembuhkan.
Chronic Renal Failure (CRF)
Kebanyakan masalah ginjal itu terjadi
secara perlahan-lahan dan tidak terdeteksi. Pengurangan fungsi ginjal
secara perlahan-lahan ini disebut dengan CRF atau Chronic Renal Disease (CRD).
End-stage Renal Disease (ESRD)
Kerusakan ginjal permanen total atau
hampir total. Penderita ESRD harus mengikuti dialysis atau transplantasi
untuk tetap hidup.
Gejala Kerusakan/Penyakit
Ginjal:
Gejala ini sering kali tidak terdeteksi
secara nyata. Biasanya terjadi sakit secara umum sehingga sulit
terdeteksi. Misalnya: Sering sakit kepala atau kelelahan atau gatal–gatal
seluruh tubuh. Jika penyakit ginjal kita semakin memburuk, kita akan sering
buang air kecil atau semakin jarang, kehilangan nafsu makan atau pusing
dan muntah. Tangan atau kaki akan merasa bengkak atau baal, mengantuk
dan kurang konsentrasi.
Menurut
sebuah Menurut sebuah survey medis di AS,
sekitar 26 juta orang menderita bentuk kronis penyakit ginjal. Kondisinya
menjadi lebih parah jika disertai penyakit Diabetes, atau Jantung. Sebuah diagnosis
dini kondisinya dapat mendorong dilakukannya pencegahan atau penghambatan
sehingga tidak berkembang menjadi gagal ginjal yang mengancam jiwa.
Dalam hal ini, kita bisa mendeteksi
beberapa gejalanya, antara lain sebagai berikut:
GANGGUAN
BUANG AIR KECIL:
Setiap
gangguan yang berhubungan dengan fungsi ginjal biasanya muncul dalam bentuk
kerusakan dalam system kemih. Penderita mungkin merasa adanya dorongan konstan
untuk buang air kecil di malam hari, atau mungkin merasa sulit untuk buang air
kecil. Ada mungkin terjadi apa yang dikenal sebagai HEMATURIA (darah dalam
urin) dan urin mungkin berbusa atau bergelembung. Jumlah urin bisa lebih banyak
atau sedikit dari biasanya. Urin mungkin pucat atau warna gelap.
KELELAHAN:
Kelelahan
adalah gejala umum lainnya. Ini terjadi karena ketidakmampuan ginjal untuk memproduksi
eritropoietin. Ketika eritropoietin tidak diproduksi dalam jumlah yang tepat,
bisa menyebabkan kelangkaan dalam jumlah oksigen yang membawa sel darah merah. Ini
menyebabkan otak dan otot menderita cepat kelelahan. Orang yang memiliki masalah ginjal gejalanya mirip dengan
anemia. Salah satunya merasakan lelah kronis.
GATAL DAN MUAL:
Penyakit
ginjal menghalangi fungsi organ untuk menghilangkan limbah dari aliran darah. Ini
menyebabkan akumulasi limbah yang menjadi jelas dengan terjadinya gatal parah
atau dalam beberapa kasus adalah ruam kulit. Ini merupakan penumpukan limbah
dalam darah yang juga dapat menyebabkan mual atau muntah. Jika tumpukan limbah
atau 'sampah' menumpuk di tubuh hal itu memicu rasa mual atau muntah. Ini
merupakan cara 'sampah' tubuh tersebut untuk keluar.
RASA NYERI:
Kita sering
mendengar orang mengeluh akan rasa nyeri di punggung, atau sisi mana ginjal
yang terkena berada. Beberapa penyakit dapat menyebabkan pembentukan kista
berisi cairan di ginjal atau hati, dan memicu rasa sakit ini.
MASALAH PERNAFASAN:
Cairan ekstra
di mana ginjal tidak mampu lagi untuk menyingkirkannya, bisa terakumulai dalam
paru-paru. Ini dapat menyebabkan sesak nafas, dan masalah pernafasan.
ADA RASA LOGAL DI MULUT:
Saat
racun dalam aliran darah tidak mampu dibuang sempurna gara-gara ginjal
bermasalah, hal ini bisa memicu munculnya rasa logam di mulut maupun nafas jadi
bau. Beberapa pasien ada yang merasakan makanan dikonsumsi terasa seperti
logam. ***
Sumber info: Dari beberapa sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar