Apa Penyebab Penyakit Asam Urat?
Penyakit
asam urat disebabkan antara lain karena produksi asam urat karena nutrisi,
yaitu MENGONSUMSI MAKANAN DENGAN KADAR
PURIN YANG TINGGI. Purin adalah salah satu senyawa basa organik yang
menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan termasuk dalam kelompok asam
amino, unsur pembentuk protein. Meningkatnya produksi asam urat juga dapat
disebabkan karena obat–obatan, obesitas (kegemukan), Hipertensi,
Hiperlipidemia, dan Diabetes Mellitus.
Sekitar
90% penyakit asam urat disebabkan oleh KETIDAKMAMPUAN
GINJAL MEMBUANG ASAM URAT SECARA TUNTAS DARI TUBUH MELALUI AIR SENI. Sebagian
kecil lainnya karena TUBUH MEMPRODUKSI
ASAM URAT SECARA BERLEBIHAN. Penyakit asam urat kebanyakan diderita oleh
pria di atas 30 tahun dan wanita yang telah memasuki masa menopause. Penderita asam urat biasanya juga
memiliki keluhan lain seperti tekanan darah tinggi
(hipertensi), penyakit ginjal, diabetes dan
aterosklerosis. Separuh dari penderita asam urat adalah orang yang kegemukan. Bila dibiarkan, penyakit asam urat bisa
berkembang menjadi batu ginjal dan
mengakibatkan gagal ginjal.
Kadar
asam urat normal pada WANITA adalah berkisar antara 2,6 sampai 6,0 mg/dL. Untuk
PRIA kadar asam urat normal berkisar antara 3,5 sampai 7,0 mg/dL.
Mengapa Kadar Asam Urat Dalam Darah Meningkat?
·
Berkurangnya
pembuangan purin oleh ginjal, misalnya karena penyakit yang terkait dengan
kinerja ginjal, gagal ginjal atau penggunaan obat diuretik (yang membuat
kencing lebih sering).
·
Produksi
berlebih di dalam tubuh, misalnya karena penyakit-penyakit darah, kegemukan,
herediter (keturunan), atau sebagian besar karena sebab yang tidak diketahui.
·
Asupan
makanan kaya purin yang berlebih, misalnya jeroan, kaldu, beberapa jenis ikan
(contoh: sarden), jamur, asparagus, makanan beragi, melinjo, dan lainnya.
Dampak yang
Ditimbulkan oleh Penyakit Asam Urat:
- Gout berulang.
- Pembentukan tofi.
- Batu ginjal (dan bisa berlanjut menjadi gagal ginjal).
Tahapan Penyakit Asam Urat:
Secara klinis, penyakit asam urat dibagi
menjadi empat tahap, yakni tahap Simtomatik, Akut,
Interkritikal, dan Kronis. Setiap tahap ini memiliki gejala yang kadarnya
berbeda-beda.
Tahap Asimtomatik ditandai dengan
meningkatnya saluran kemih.
Tahap Akut ditandai dengan
serangan nyeri di persendian yang mendadak dan hebat, disertai kemerahan yang
umumnya terjadi di pangkal ibu jari kaki pada tengah malam dan dini hari.
Tahap Interkritikal yang ditandai
dengan berjalannya aktivitas secara normal
tanpa
rasa sakit sama sekali, bahkan sebagian penderita tidak mengalami serangan kembali.
Tahap Kronis jika ditandai
dengan pembentukan tofus, setelah 11 tahun serangan pertama terjadi, akibat
gejala yang tidak diobati. Dalam tahap ini, nyeri akan berlangsung lama, terus-menerus,
dan akhirnya bengkak, sehingga sendi menjadi kaku dan sakit.
Pencegahan yang Dapat Dilakukan:
- Pola makan sehat dan seimbang.
- Batasi konsumsi daging, ikan, dan unggas.
- Menjaga berat badan untuk mencegah obesitas.
- Membatasi minuman manis, terutama yang dipermanis dengan sirup jagung tinggi fruktosa.
- Hindari alkohol.
- Olah raga teratur.
- Banyak minum air putih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar