Jumat, 05 Agustus 2016

BUNCIS, Baik untuk Penyandang Diabetes




BUNCIS (LEGUM): Selain enak dinikmati sebagai lalapan, buncis juga berkhasiat mencegah dan mengobati Diabetes Mellitus (DM). Mungkin belum banyak orang yang tahu tentang manfaat buncis, tetapi bagi mereka yang gemar memakan buncis, tanpa disadari sayuran berukuran mini ini dapat mencegah timbulnya DM. 

Setiap 1 (satu) liter darah manusia sehat mengandung gula sekitar 800-1.000 miligram. Hormon yang paling berperan dalam mengatur kadar gula adalah hormon Insulin. Hormon ini dihasilkan secara alamiah oleh tubuh dari organ tubuh yang bernama Pankreas. Pankreas terletak di dekat hati. Hormon insulin bertugas mengatur agar kadar gula dalam darah tetap seimbang ketika tubuh dalam keadaan tegang, lapar, ataupun kenyang. Cara kerja insulin adalah dengan mengubah gula (glukosa ) yang berlebih dalam darah menjadi glikogen yang kemudian disimpan di dalam hati untuk digunakan sebagai persediaaan. Kadar gula akan naik jika gula yang berasal dari makanan atau miniman yang masuk ke dalam tubuh telah masuk melalui dinding usus. Saaat inilah pankreas akan membuat insulin. Seseorang akan menderita DM apabila pankreas-nya hanya dapat memproduksi insulin dalam jumlah yang sedikit, atau mungkin pankreas-nya tidak bisa menghasilkan insulin sama sekali. 

Zat dalam buncis yang sangat berperan dalam pencegahan dan pengobatan DM adalah B-Sitosterol dan Stigmasterol. Dengan bantuan kedua zat inilah pankreas dapat terangsang untuk memproduksi insulin. Namun yang perlu diperhatikan adalah bahwa B-Sitosterol dan Stigmasterol hanya berperan untuk merangsang pankreas untuk menghasilkan insulin tanpa menyebabkan terjadinya Hipoglemik, yaitu suatu keadaan di mana tingkat gula dalam darah berada pada keadaan di bawah kadar normal. Dengan demikian, pemakaian buncis ini aman bagi tubuh. 

Untuk hasil yang maksimal, sebaiknya penderita DM mengkonsumsi buncis tiga kali sehari dengan takaran kurang lebih 250 gram tiap kali makan. Dan yang harus diperhatikan adalah pengkonsumsian buncis ini haruslah teratur, sehingga hasil yang dicapai tidak mengecewakan. Selain itu, pola makan tetap harus dijaga agar khasiat buncis dapat benar–benar terasa. 

Kandungan Gizi Pada Buncis. Buncis masih satu keluarga dengan kacang-kacangan, sehingga banyak manfaat buncis bagi kesehatan. Kandungan gizi yang terdapat dalam tiap 100 gram buncis sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin C harian kita. Beberapa jenis nutrisi lain juga lengkap terdapat pada buncis ini di antaranya adalah Vitamin K, A, B1, B2, B3, B6, dan B12. Buncis juga merupakan salah satu sumber antiokidan terbaik. Bahkan penelitian terbaru menunjukkan jika buncis juga mengandung lutein, beta karotin, dan neoxanthin.

 

Khasiat/Manfaat Buncis bagi Kesehatan: 


Antioksidan. Dengan adanya Beta-karotin dan Neoxanthin, buncis sangat bagus sebagai antioksidan dari serangan radikas bebas, sehingga bagus untuk dikonsumsi. 

 

Penurun Berat Badan. Buncis memiliki enzim dan serat yang bagus sehingga cocok sekali bagi orang yang melakukan diet secara sehat. Enzim dan serat bisa menurunkan berat badan secara signifikan. 

Mencegah Diabetes. Buncis memiliki peran khusus dalam mencegah dan meringankan beban penyakit DM karena ada zat penting yang berguna. 

 

Meningkatkan Kekebalan Tubuh. Bagi kita yang memiliki kekebalan tubuh kurang atau lemas letih sebaiknya mengkonsumsi buncis sehingga bisa semangat kembali karena kekebalan tubuh menjadi meningkat.

Melancarkan Sistem Pencernaan. Serat yang terkandung dalam buncis membantu kita untuk melancarkan percernaan, sehingga metabolisme tubuh bisa lancar dan normal.

Mengobati Penyakit Lambung. Penyakit lambung biasanya diakibatkan karena pola makan yang tidak teratur sehingga menjadikan penyakit maag, Cara alami yang bagus adalah dengan mengkonsumsi buncis bisa mengobati penyakit lambung. Di samping harganya murah buncis juga gampang untuk didapat.

Mencegah Kanker Usus Besar. Kanker adalah penyakit yang ditakuti oleh semua orang, dan zat yang terkandung dalam buncis bisa menangkal hadirnya kanker yang bisa merusak usus besar, karena memiliki serat yang bagus dan enzim sehingga fungsi usus besar kembali normal. ***

Sumber: Diolah dari beberapa sumber info.

Kamis, 04 Agustus 2016

AIR LEMON di Pagi Hari, Baik untuk Kesehatan Kita




CAMPURAN PERASAN AIR LEMON dengan air hangat di pagi hari bisa jadi 'resep' bagi sebagian orang untuk menjaga kesehatan mereka. Apalagi, kerap disebut bahwa meminum air perasan lemon bisa membantu menurunkan berat badan.

Diutarakan Amy Myers, MD, penulis 'The Autoimmune Solution', pada dasarnya lemon kaya akan vitamin C yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Apalagi, rasanya pun menyegarkan dan bisa meningkatkan tingkat energi tubuh di pagi hari. "Caranya sangat mudah. Setelah bangun tidur, minum dulu sedikit air putih hangat. Lalu, peras lemon dan campur air perasannya dengan air hangat kemudian minum. Banyak manfaat sehat lemon, mulai dari membantu mempertahankan imun dan memasok antioksidan," tutur Amy.

Jika khawatir lambung bermasalah, Amy mengatakan boleh-boleh saja air perasan lemon dikonsumsi setelah sarapan. Sementara itu, Vicky Vlachonis, penulis 'The Body Doesn’t Lie' mengaku sudah beberapa tahun menjalankan rutinitas tersebut. Ia menuturkan, lemon mengandung bioflavinoids yang tinggi yang berfungsi menangkal radikal bebas yang berpotensi merusak pembuluh darah dan menimbulkan peradangan.

Jika Anda ingin mencoba mengonsumsi air lemon, Vicky merekomendasikan gunakan perasan dari 1/4 hingga 1/2 perasan lemon untuk satu gelas air. Sebelum mengonsumsi air perasan lemon, Vicky menyarankan minumlah terlebih dulu air hangat. "Mencampur perasan lemon dengan air hangat membuatnya lebih mudah terserap oleh tubuh. Setelah itu, jika siang hari Anda ingin minum dengan air es silakan saja. Tapi perhatikan lagi jika Anda menderita mag kronis karena lemon bagaimanapun bersifat asam dengan kandungan vitamin C-nya yang tinggi," papar Vicky. ***

Sumber info: detikHealth

Rabu, 03 Agustus 2016

BROKOLI, Cocok untuk Diabetes, Jantung & Kanker



BROKOLI merupakan “salah satu sayuran paling bergizi”. Brokoli memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di antaranya adalah:
 
Kesehatan Mata. Brokoli dan sayuran berdaun hijau mengandung antioksidan kuat yang disebut LUTEIN dan ZEAXANTHIN. Keduanya memiliki efek luar biasa bagi kesehatan lensa mata. Jadi, zeaxanthin adalah bahan utama dalam brokoli yang bermanfaat bagi kesehatan mata. Nutrisi ini membantu dalam perbaikan kerusakan yang disebabkan karena radiasi UV serta mencegah gangguan kondisi mata seperti degenerasi makula dan katarak.
 
Diabetes Mellitus. Brokoli memiliki kandungan serat yang tinggi dan rendah gula. Sayuran hijau ini dapat membantu memerangi penyakit diabetes karena serat dapat menjaga gula darah tetap rendah. Brokoli mengandung mineral yang disebut KROMIUM yang membantu dalam berfungsinya hormon insulin. Ini merupakan salah satu cara mengatur kadar gula darah. 

Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh. Brokoli mengandung seng dan selenium, yang berguna untuk meningkatkan sistem imun tubuh. Jadi, biar tubuh tidak gampang sakit, makan brokoli! Brokoli mendorong peningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh dengan kehadiran vitamin c, beta-karoten, selenium, seng, fosfor dan tembaga.

Kesehatan Janin. Ibu hamil disarankan agar lebih sering makan brokoli. Brokoli memiliki kandungan vitamin B, yang diperlukan dalam sintesis DNA. Jadi, bayi kita tidak akan lahir cacat. Ibu hamil membutuhkan nutrisi penting untuk menjaga kesehatan pertumbuhan janin. Brokoli mengandung semua nutrisi penting yang dibutuhkan oleh seorang wanita hamil seperti antioksidan, kalsium, protein, vitamin, pendetoks, fosfor dan besi.
 
Mencegah Flu. Musim pancaroba membuat sistem kekebalan tubuh menurun. Walhasil, kebanyakan orang lebih rentan terserang flu atau batuk. Kabar baiknya, brokoli mengandung Vitamin C, yang merupakan antioksidan dan anti-inflamasi.
 
Menguatkan Tulang. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa brokoli mengandung lebih banyak kalsium dibandingkan susu. Oleh karenanya, brokoli sangat berguna untuk membantu membangun massa tulang. Anak-anak, orang tua dan ibu hamil atau menyusui disarankan mengonsumsi cukup kalsium. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan melemahnya tulang, gigi dan osteoporosis. Brokoli berkontribusi terhadap kesehatan tulang karena mengandung mineral seperti kalsium, fosfor magnesium, dan seng.
 
Melawan Kanker. Brokoli mengandung dua senyawa fitokemikal yang disebut Indoles dan Isothiocyanate. Fitokemikal berfungsi meningkatkan aktivitas enzim yang berperan untuk menghancurkan agen karsinogenik. Brokoli mempunyai agen anti-kanker seperti glucoraphanin, beta-karoten, diindolylmethane, selenium dan nutrisi lain seperti vitamin A, vitamin C, vitamin E, kalium, seng dan asam amino tertentu dalam mencegah pertumbuhan sel kanker di payudara, rahim, kelenjar prostat, usus, ginjal, hati dan paru-paru.

Detoksifikasi. Brokoli turut berperan dalam membebaskan tubuh dari radikal bebas dan racun seperti asam urat. Hal ini pada gilirannya, melindungi tubuh dari toksin seperti bisul, gatal, rematik, batu ginjal, ruam, asam urat dan eksim.

Mengatasi Sembelit. Brokoli cukup efektif mengatasi kesulitan buang air besar karena kaya akan serat. Selain mengikat racun di usus, serat juga membantu penyerapan nutrisi dari makanan.

Meningkatkan Kesehatan Kulit. Brokoli adalah gudang vitamin. Vitamin C, beta-karoten dan vitamin B kompleks hadir di Brokoli, yang sangat diperlukan untuk membuat kulit lebih bercahaya. Bahkan vitamin E yang terdapat pada brokoli turut mempercepat perkembangan regenerasi jaringan kulit yang telah mati.

Sehatkan Jantung. Kandungan serat dalam brokoli ditambah adanya asam lemak Omega-3, beta-karoten serta vitamin lainnya mempunyai andil dalam menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) di samping juga mengatur tekanan darah. Hal ini tentunya sangat baik untuk memaksimalkan kerja fungsi jantung. 

Mencegah Anemia. Anemia disebabkan karena kekurangan zat besi. Brokoli merupakan sumber zat besi yang baik, sehingga dapat digunakan sebagai “obat” yang efektif untuk mengatasi anemia. ***

(Dari beberapa sumber).

Senin, 18 Juli 2016

UBI, "Penyembuh" Diabetes & Baik untuk Melawan Kanker




MAKANAN DENGAN KARBOHIDRAT OLAHAN seperti roti gandum, makanan yang dipanggang dan beberapa sayuran, dapat menyebabkan lonjakan kadar gula yang cukup tinggi bagi penderita diabetes. Tidak heran, makanan tersebut sering kali dihindari para penderita diabetes.

Meski menghindari, tidak berarti kita mengesampingkan asupan tersebut dalam keseharian tanpa berusaha mencari penggantinya. Agar kebutuhan gizi tetap terpenuhi tanpa mengganggu penyakit, kita cukup mencari pengganti karbohidrat di mana kandungan gulanya dapat bersahabat dengan diabetes yang kita miliki.

Salah satu asupan yang dapat dikonsumsi yakni UBI JALAR, yang dijuluki sebagai "makanan super" dalam dunia diabetes, seperti dilansir Livestrong. Seratnya dapat membantu mengatur kadar gula darah karena serat yang ada dicerna lebih lambat dari komponen lain dalam makanan, terutama gula. Dengan tingkat pencernaan yang lebih lambat tentu dapat memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah, di mana dapat menjaga kadar glukosa postprandial kita. Terlebih, indek glikemik ubi tergolong sedang, yaitu 61-63 poin.

Penderita diabetes memang perlu mengawasi jumlah karbohidrat karena karbohidrat akan dipecah dalam gula selama proses pencernaan dan dapat menyebabkan kadar glukosa darah meningkat. Karenanya, ubi jalar bisa menjadi pilihan asupan harian kita. Alasannya, serat yang cukup tinggi pada ubi jalar dapat mengontrol gula darah dalam tubuh. 

Mengandung Mineral Penting. Beberapa mineral penting yang terdapat pada ubi jalar di antaranya adalah magnesium dan zat besi. Zat besi sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk meningkatkan energi seseorang, selain itu zat besi juga sangat berhubungan erat dengan produksi sel darah merah dan sel darah putih. Dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko serangan stress, masih banyak manfaat zat besi bagi tubuh dan kesehatan kita. Sedangkan fungsi magnesium di antaranya untuk menjaga kesehatan dan kepadatan tulang, menjaga saraf, otot, jantung, darah dan arteri agar selalu tetap sehat. 

Sumber Vitamin B6. Vitamin B6 dibutuhkan tubuh guna mengubah bahan kimia yang dikenal dengan nama homocysteine menjadi molekul yang lebih sederhana. Hal ini sangat berkaitan erat dengan kepikunan dan serangan jantung pada seseorang. Kita mau tetap dapat mengingat semua kenangan indah bukan? Konsumsilah ubi jalar secara teratur mulai dari sekarang untuk menghindari dua gangguan kesehatan tersebut, yaitu kepikunan dan serangan jantung. 

Mengandung Vitamin C. Vitamin C sangat kita butuhkan agar tulang dan gigi tetap kuat selama mungkin. Vitamin C yang terdapat pada ubi jalar juga mampu menahan berbagai macam penyakit seperti flu, racun dalam tubuh serta mempercepat penyembuhan. Selain beberapa fungsi di atas, vitamin C juga dapat membantu tubuh dalam memproduksi kolagen yang sehat. Kolagen merupakan hal yang sangat bertanggung jawab terhadap kekencangan kulit. Jika kita ingin menghilangkan keriput pada kulit, maka tubuh harus memproduksi jumlah kolagen secara tepat. 

Sumber Vitamin D. Vitamin D yang ada pada ubi jalar berguna untuk menjaga tubuh kita agar tetap sehat secara keseluruhan dan secara khusus membantu organ jantung, saraf, kulit, gigi dan tulang tetap dalam keadaan normal. Vitamin ini juga penting bagi seorang wanita yang ingin cepat hamil karena dapat membantu kelenjar tiroid bekerja secara normal. Kelenjar tiroid sangat berpengaruh pada kehamilan seorang wanita. 

Mengandung Potasium. Potasium berguna untuk mengatur jantung agar tetap sehat dan bekerja secara normal dan berdetak dengan ritme yang wajar. Selain itu, potasium juga sangat bermanfaat untuk organ ginjal. 

Manis Alami. Rasa manis yang terdapat pada ubi jalar merupakan pemanis alami yang tidak mengakibatkan naiknya kadar glukosa atau gula darah pada tubuh kita. 

Menjaga Kesehatan Mata. Kandungan karotenoid seperti beta karoten berguna untuk menjaga kesehatan mata kita, dan sistem kekebalan tubuh kita terhadap berbagai serangan penyakit juga semakin menguat. 

Melawan Kanker. Ubi jalar mengandung antioksidan yang ampuh mencegah bahaya radikal bebas dan mencegah tumbuhnya sel-sel kanker dan tumor. ***

(Sumber Info: Dari berbagai sumber; Foto: Sidomi.com).