Foto: hellosehat.com
AKHIR AGUSTUS 2019, untuk kesekian kalinya saya menengok senior saya yang
sedang sakit, di rumahnya di daerah Depok, Jawa Barat. Dia baru beberapa hari
sebelumnya dirawat di sebuah Rumah Sakit (RS) di Jakarta Timur. Saat
bersilaturahim, saya melihat senior saya yang berusia sekitar 64 tahun itu,
kondisinya tampak semakin rapuh. Telapan hingga pergelangan kakinya bengkak. Mukanya
tembem tidak beraura. Sorot matanya polos,
memiliki makna yang dalam.
“Kata
Dokter, Pankreas dan Liver suami saya ada masalah. Dokter merujuk untuk segera
membawa ke RS kenamaan di bilangan Jakarta Pusat,” tutur istrinya. Sang istri
melanjutkan, “Bapak hanya mengasup minum. Kalau dikasih makanan, selembut bubur
pun, kembali muntah. Dalam beberapa hari ini, kami memang harus segera membawa
Bapak ke RS ternama yang fasilitasnya paling lengkap di Indonesia itu.” Sebelumnya,
Dokter pun berbisik kepada Sang Istri untuk mengikhlaskan Sang Suami bila dalam
waktu singkat Sang Suami tidak bisa bertahan lagi. Tapi kita tetap wajib
berikhtiar, selebihnya lillahi ta’ala.
Pendek
cerita, senior saya itu dibawa ke RS kenamaan tadi. Hari pertama, kedua dan
ketiga, kondisinya semakin memburuk. Hari keempat, para jamaah di Masjid
Perumahan tempat saya biasa berjamaah, dan senior saya tadi memberikan
tausyiah, bersama-sama mengiringkan doa untuk kebaikan senior saya yang seorang
Kyai itu. Dan, pada dini hari kelima, Allah SWT memanggil dan mengambilnya. Pak
Kyai meninggal dunia. Innalillahi wainna
ilaihi raajiuun .......
Saya pun
terkenang pada kondisi kaki Pak Kyai yang bengkak tadi. Saya coba klik
informasi di KlikDokter.com, perihal kondisi kaki yang menjadi membesar dan kulit terlihat
tegang. Kaki bengkak akibat terisi cairan dikenal dengan istilah “Edema”. Edema dapat disebabkan oleh berbagai penyakit, yang di antaranya
adalah:
Gagal Jantung. Penyakit
yang umum kita temui. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti tekanan darah tinggi, diabetes, atau adanya kadar lemak yang tinggi.
Penyandang gagal jantung akan mengeluhkan adanya sesak nafas, cepat lelah dan
kaki bengkak. Kaki akan terasa bengkak, khususnya setelah beraktivitas lama.
Penderita gagal jantung juga akan mengeluhkan cepat merasa lelah. Kegiatan yang
seharusnya tidak melelahkan, akan terasa berat bagi penderita gagal jantung.
Sirosis Hati (Liver). Sirosis Hati adalah istilah yang menggambarkan adanya
pengerasan hati. Pada keadaan Sirosis Hati, komposisi hati berubah dan menjadi
lebih banyak jaringan ikat. Keadaan ini menyebabkan hati tidak dapat
melaksanakan fungsinya dengan baik. Salah satu tanda yang menyertai keadaan Sirosis
Hati adalah berkumpulnya cairan pada rongga perut, atau disebut Asites. Pasien
akan mengeluh perut terasa membesar dan tegang. Pada keadaan lebih lanjut,
rembesan cairan akan menjalar ke bagian tubuh yang lain, seperti kaki.
Kelainan Ginjal. Ginjal adalah organ yang berfungsi
menjaga keseimbangan cairan tubuh. Jika ginjal mengalami gangguan, maka cairan
tubuh juga akan mengalami gangguan. Salah satu penyebab keluhan bengkak adalah Sindrom
Nefrotik. Pada keadaan ini, pasien akan mengeluarkan protein dalam jumlah
banyak melalui urinnya. Protein tubuh akan berkurang dan menyebabkan cairan
tubuh keluar dari pembuluh darah. Pembengkakan pada Sindrom Nefrotik biasanya
cukup berat dan melibatkan satu tubuh.
Infeksi Filariasis. Ternyata cacing juga dapat menyebabkan keluhan bengkak.
Keluhan ini terjadi jika cacing menyumbat pembuluh limfe. Cacing ini
menyebabkan sumbatan dan menyebabkan gangguan aliran limfe. Aliran limfe yang
terganggu akan menyebabkan aliran darah tertumpuk dan kaki menjadi bengkak.
Selain 4
(empat) penyakit di atas, masih ada beberapa kemungkinan penyebab Edema yang lain. Karena itu,
pembengkakan kaki perlu diperiksa dengan teliti untuk menentukan penyebab Edema yang tepat. ***